Si Woles: Sewa & Wisata Sepeda di Jogja
  • Beranda
  • Sewa sepeda
    • Jenis sepeda
    • Biaya sewa sepeda
    • Syarat & cara sewa sepeda
    • Antar jemput sepeda
  • Tentang kami
    • Kontak kami
  • ENGLISH

Merindukan Jalur Nyaman Sepeda di Jakarta

7/11/2013

0 Comments

 
Picture
TEMPO.CO, Jakarta - Hampir tiap pagi Dina Indri Hapsari mengayuh sepedanya ke tempat kerjanya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Dari rumahnya di Ciledug, wanita ini mesti menempuh jarak sekitar 13 kilometer.

"Butuh waktu sampai 60 menit untuk sampai kantor," kata Dina, sekretaris komunitas bike to work ini kepada Tempo beberapa waktu lalu. Waktu tempuh ini lebih cepat jika dibanding menggunakan angkutan umum atau kendaraan bermotor.

Dina mengatakan, banyak manfaat yang diperoleh dengan menggunakan sepeda sembari berangkat kerja, mulai dari badan yang lebih segar hingga badan tidak mudah sakit.

Sayang, tantangan gowes di Jakarta juga lumayan berat. Mulai dari kontur jalan hingga berebut dengan sepeda motor dan angkutan umum. Makanya, menurut Dina, banyak anggota komunitas yang berangkat pagi sekali.

Perasaan Dina ini mewakili sekitar 3.000 anggota komunitasbike to work di Jakarta. Bahkan mereka yang gowes di jalur sepeda pun musti bertarung dengan pemotor.

Saat ini DKI hanya memiliki dua jalur sepeda, di kawasan Melawai, Jakarta Selatan, dengan rute Taman Ayodia hingga Blok M sepanjang 1,5 kilomete, dan di kawasan Kanal Banjir Timur sepanjang 6,7 kilometer dari Jalan Basuki Rahmat hingga Jalan Sukamto.

Dina menutukan, peran pemerintah daerah sangat vital untuk memelihara jalur sepeda. Hanya, ia mahfum, saat ini untuk menambah jalur sepeda sudah sangat sulit, melihat jumlah kendaraan yang sudah sangat padat.

Dengan demikian, ia mengusulkan, minimal Pemerintah Daerah DKI Jakarta membuat kebijakan yang memfasilitasi pengguna sepeda di kawasan bisnis, seperti Jalan Sudirman hingga Thamrin, Kuningan, dan Kemang. "Jadi, orang yang mau ke gedung lain cukup gowes," katanya.

Direktur Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia, Yoga Adiwinarto, mengatakan sedang menyusun integrasi sepeda dengan angkutan masal. Konsep ini bernama bike sharing.

"Konsepnya meniru program serupa di Hangzhou, Cina," kata Yoga. Ia menjelaskan, secara umum, konsepnya mirip rental sepeda.

Masyarakat meminjam sepeda di terminal penyewaan untuk pergi ke lokasi tujuan. Hanyabike sharing ini dikelola dengan cara lebih modern.

Yoga menjelaskan, dalam bike sharing ini, ada terminal-terminal sepeda yang ditempatkan di dekat halte transportasi massal macam Transjakarta. Di dalam satu terminal minimal ada 20 sepeda. Untuk menyewa sepeda tersebut, masyarakat menggunakan fasilitas semacame-ticketing.

Tiket elektronik tersebut berisi data si pemegang kartu beserta saldo. Nantinya, mereka yang akan menggunakan sepeda tersebut tinggal menempelkan kartu itu di alat pemindai.

Dengan begitu, otomatis data si peminjam akan terekam. Di terminal ini juga dilengkapi papan informasi yang berisi daftar lokasi terminal-terminal yang ada, sehingga si peminjam tidak bingung di mana dia akan menggembalikan. Si peminjam tinggal mencari terminal terdekat dari tujuan.

Yoga mengatakan, akhir tahun ini akan ada uji coba. "Uji pertama ini akan dipusatkan di kawasan bisnis Kuningan," ujarnya. Sasarannya para pebisnis yang ada di kawasan tersebut.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan bike sharing akan berjalan tahun depan. Menurut dia, saat ini rancangan lebih matang sedang disusun Badan Perencanaan Daerah.

"Akan dianggarkan tahun depan juga," ujarnya. Ia berharap, dengan program ini, masyarakat akan beralih menggunakan sepeda untuk perjalanan jarak dekat, misal antarkantor. Secara garis besar, ia sepakat dengan ide ITDP ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono mengatakan akan menambah jalur sepeda di Kanal Banjir Timur sepanjang 15,3 kilometer. "Dalam waktu dekat akan ditambah ke arah Marunda, Jakarta Utara," katanya.

Ia menjelaskan ada tiga jenis jalur, yakni bike route, yang tidak memiliki marka dan bercampur dengan jalan umum; bike lane, memiliki marka jalur sepeda meski masih bercampur dengan jalan umum; bike path, yaitu jalur sepeda terpisah dengan jalan umum.


Sumber: tempo.co (5 Nov 2013)
0 Comments

Kotabaru Jadi Kawasan Ramah Sepeda Yogyakarta

6/11/2013

0 Comments

 
Picture
TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta menargetkan awal tahun 2014 mendatang kawasan Kotabaru akan menjadi pilot project area ramah sepeda. Pemerintah pun telah mengalokasikan anggaran Rp 180 juta guna menyiapkan kawasanramah sepeda itu. 

Proyek ini menggarap pembuatan jalur khusus dan ruang tunggu sepeda. Setidaknya ada 10 ruas utama yang akan disasar sebagai  kawasan ramah sepeda. Dengan tiga titik utama yakni Jalan Suroto, Jalan FX. Noto, dan Jalan Nyoman Oka.

Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Windarto menuturkan, dipilihkan Kotabaru sebagai pilot project karena, pertama kawasan itu merupakan salah satu area lembaga pendidikan. Kedua, di kawasan yang banyak peninggalan bangunan lawas itu cukup rindang berkat banyak pohon pohon berusia tua. Ketiga, belum banyak jalur yang dipakai sebagai lokasi parkir.

“Kami akan rekayasa jalur jalur sepeda dengan lebar sekitar 1,2 sampai 1,5 meter di ruas jalan Kotabaru agar pesepeda nyaman melintas kawasan itu,” kata Windarto, Ahad 3 November 2013.

Menurut dia, telah disiapkan desain agar kawasan itu nantinya juga memili sejumlah rambu khusus pesepeda. Seperti area penyeberangan juga marka jalan agar jalur utama pesepada tak diserobot kendaraan bermotor.

Toh Windarto mengatakan, pemerintah kota tak punya konsep untuk menjadikan kawasan Kotabaru sebagai kawasan sepeda. Sebab, kata dia, sejumlah jalan sudah terlanjur dikuasai oleh jalur kendaraan bermotor dan lahan parkir. Misalnya saja kawasan jalan C. Simanjuntak, Jalan Solo, atau Malioboro. “Di jalur jalur padat itu jika dibuatkan jalur sepeda akan muspro karena bakal direbut untuk parkir dan aktivitas kendaraan bermotor,” kata dia. Selain itu, juga perlu waktu lama untuk melakukan pendekatan dengan penghuni jalan agar jalur sepeda bisa diterapkan.

Menanggapi rencana itu, pegiat komunitas sepeda Jogja Last Friday Yoan Vallone mengapresiasi langkah pemerintah memulai proyek Kotabaru sebagai kawasan ramah sepeda. “Jangan sampai terjadi lagi proyek jalur sepeda ini mubazir seperti yang terjadi di Jalan Solo, yang malah dibuat sebagai batas parkir kendaraan bermotor oleh juru parkir,” kata dia. 

Sumber: tempo.co
0 Comments

    Serba-serbi Sepeda

    Kisah seputar sepeda, seperti fasilitas sepeda, keselamatan bersepeda, sejarah sepeda, dsb, bisa ditemui di sini.

    Arsip

    September 2014
    March 2014
    February 2014
    November 2013
    October 2013
    April 2013
    February 2013

    Kategori

    All
    Wisata Sepeda

    RSS Feed

Powered by Create your own unique website with customizable templates.